Sempat beredar isu moratorium Ujian Nasional beberapa waktu yang lalu sempat membuat sebagian masyarakat heboh, berbagai macam pendapat bermunculan. Ada yang merasa senang dan ada juga yang merasa tidak senang. Pihak Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sudah mengusulkan moratorium Ujian Nasional tersebut. Akan tetapi ternyata pihak pemerintah khususnya Presiden dan Wakil Presiden menolak pelaksanaan moratorium tersebut. Berikut informasi yang saya dapatkan dari website http://btikp.kalselprov.go.id
Dalam sidang kabinet paripurna di Kantor
Presiden, Rabu 7 Desember 2016 pagi hingga siang tadi, Mendikbud tidak
memberikan keterangan pers. Namun Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang
ditemui di Istana Wakil Presiden, Kebon Sirih, mengatakan, kalau rencana
penghapusan UN itu ditolak.
"Ya hasilnya usulan moratorium itu tidak
disetujui tapi disuruh kaji ulang," kata Wapres JK di Jakarta, Rabu 7
Desember 2016.
JK menjelaskan, alasan menolak usulan UN dihapus
itu adalah masih perlunya kerja keras untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
"Tanpa ujian nasional bagaimana bisa mendorong bahwa kita pada tingkat
berapa, dan apa acuannya untuk mengetahui bahwa dari ini kemudian nanti tanpa
ujian nasional," ujar JK.
Selain itu, untuk mengevaluasi maka soal ujian
nasional harus sama. Dengan adanya soal yang sama itu maka bisa dilihat
kualitas siswa di tiap daerah. "Harus dengan soal yang hampir sama harus
diketahui, Jawa begini, Sulawesi begini, Kalimantan bagaimana. Baru bisa. Kalau
tanpa itu bagaimana caranya," kata Wapres.
JK menjelaskan, ukuran kelulusan adalah ujian. Di
negara-negara ASEAN misalnya, semua menggunakan ujian nasional bahkan sangat
ketat. Begitu juga di Asia, menggunakan ujian nasional. Hanya Jepang yang
menurutnya tidak menggunakan ujian skala nasional kecuali untuk masuk ke
perguruan tinggi.
"Tanpa ujian nasional daya saing kita dan
semangat anak-anak belajar itu berkurang. Jadi usulan tadi tidak diterima, tapi
disuruh kaji dan secara perbandingan lebih dalam lagi untuk memperbaiki mutu.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar