Lembar kerja peserta didik (LKPD) merupakan salah satu sarana untuk
membantu dan mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar sehingga akan
terbentuk interaksi yang efektif antara peserta didik dengan pendidik,
sehingga dapat meningkatkan aktifitas peserta didik dalam peningkatan
prestasi belajar.
Widjajanti (2008:1) mengatakan lembar kerja peserta didik (LKPD) merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dikembangkan oleh pendidik sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. LKPD yang disusun dapat dirancang dan dikembangkan sesuai dengan kondisi dan situasi kegiatan pembelajaran yang akan dihadapi.
Sementara itu, menurut Depdiknas (2008) lembar kerja peserta didik (LKPD) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Keuntungan penggunaan LKPD adalah memudahkan pendidik dalam melaksanakan pembelajaran, bagi peserta didik akan belajar mandiri dan belajar memahami serta menjalankan suatu tugas tertulis.
Widjajanti (2008:1) mengatakan lembar kerja peserta didik (LKPD) merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dikembangkan oleh pendidik sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. LKPD yang disusun dapat dirancang dan dikembangkan sesuai dengan kondisi dan situasi kegiatan pembelajaran yang akan dihadapi.
Sementara itu, menurut Depdiknas (2008) lembar kerja peserta didik (LKPD) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Keuntungan penggunaan LKPD adalah memudahkan pendidik dalam melaksanakan pembelajaran, bagi peserta didik akan belajar mandiri dan belajar memahami serta menjalankan suatu tugas tertulis.
Lembar kegiatan Peserta Didik (student worksheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik dalam tertentu. LKPD sangat baik dipergunakan dalam rangka strategi heuristik maupun ekspositorik. Dalam strategi heuristik LKPD dipakai dalam metode penemuan terbimbing, sedangkan dalam strategi ekspositorikpenemuan terbimbing, sedangkan dalam strategi ekspositorik LKPD dipakai untuk memberikan latihan pengembangan. Selain itu LKPD sebagai penunjang untuk meningkatkan aktifitas siswa dalam proses belajar dapat mengoptimalkan hasil belajar. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas KD yang akan dicapainya. Lembar kegiatan dapat digunakan untuk mata pembelajaran apa saja. Tugas-tugas sebuah lembar kegiatan tidak akan dapat dikerjakan oleh peserta didik secara baik apabila tidak dilengkapi dengan buku lain atau referensi lain yang terkait dengan materi tugasnya. Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik dapat berupa teoritis dan atau tugas-tugas praktis. Tugas teoritis misalnya tugas membaca sebuah artikel tertentu, kemudian membuat resume untuk dipresentasikan. Sedangkan tugas praktis dapat berupa kerja laboratorium atau kerja lapangan, misalnya survey tentang harga cabe dalam kurun waktu tertentu di suatu tempat. Keuntungan adanya lembar kegiatan adalah bagi guru, memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran, bagi peserta didik akan belajar secara mandiri dan belajar memahami dan menjalankan suatu tugas tertulis.
Dalam menyiapkannya guru harus cermat dan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai, karena sebuah lembar kerja harus memenuhi paling tidak kriteria yang berkaitan dengan tercapai/ tidaknya sebuah KD dikuasai oleh peserta didik.
Langkah-langkah Penulisan LKPD antara lain :
(a) melakukan analisis kurikulum: SK, KD, indikator dan materi pembelajaran
(b) menyusun peta kebutuhan LKPD
(c) menentukan judul LKPD
(d) menulis LKPD
(e) menentukan alat penilaian.
Struktur LKPD secara umum antara lain :
(a) judul, mata pelajaran, semester, tempat
(b) petunjuk belajar
(c) kompetensi yang akan dicapai
(d) Indikator
(e) informasi pendukung
(f) tugas-tugas dan langkah-langkah kerja
(g) penilaian.
Macam-macam Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Menurut Trianto (2009: 222) lembar kerja peserta didik (LKPD) dapat
berupa panduan untuk latihan pengembangan aspek kognitif maupun panduan
untuk pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan
eksperimen atau demonstrasi. Trianto (2009: 223) menambahkan bahwa LKPD
memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh peserta
didik untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan
dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh.
Menurut Prastowo (2011: 24) jika dilihat dari segi tujuan disusunnya LKPD, maka LKPD dapat dibagi menjadi lima macam bentuk yaitu:
Menurut Prastowo (2011: 24) jika dilihat dari segi tujuan disusunnya LKPD, maka LKPD dapat dibagi menjadi lima macam bentuk yaitu:
- LKPD yang membantu peserta didik menemukan suatu konsep
- LKPD yang membantu peserta didik menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan
- LKPD yang berfungsi sebagai penuntun belajar
- LKPD yang berfungsi sebagai penguatan
- LKPD yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum.
Manfaat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Suyitno (1997:40) dalam Hidayat (2013) mengungkapkan manfaat yang
diperoleh dengan penggunaan LKPD dalam proses pembelajaran adalah
sebagai berikut:
- Mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran.
- Membantu peserta didik dalam mengembangkan konsep.
- Melatih peserta didik dalam menemukan dan mengembangkan keterampilan proses.
- Sebagai pedoman pendidik dan peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran.
- Membantu peserta didik memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui kegiatan belajar. Membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis.
Prosedur Penyusunan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Darmodjo & Kaligis (1993: 41-46) dalam Indriyani (2013: 15-18)
menjelaskan bahwa dalam penyusunan LKPD harus memenuhi berbagai
persyaratan, yaitu syarat didaktik, syarat konstruksi dan syarat
teknis.
1. Syarat didaktik
Lembar kerja peserta didik (LKPD) sebagai salah satu bentuk sarana
berlangsungnya proses belajar mengajar haruslah memenuhi persyaratan
didaktik, artinya suatu LKPD harus mengikuti asas belajar-mengajar yang
efektif, yaitu: memperhatikan adanya perbedaan individual, sehingga LKPD
yang baik itu adalah yang dapat digunakan baik oleh peserta didik yang
lamban, yang sedang maupun yang pandai, menekankan pada proses untuk
menemukan konsep-konsep sehingga LKPD dapat berfungsi sebagai petunjuk
jalan bagi peserta didik untuk mencari tahu, memiliki variasi stimulus
melalui berbagai media dan kegiatan peserta didik, dapat mengembangkan
kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan estetika pada diri
peserta didik, pengalaman belajarnya ditentukan oleh tujuan pengembangan
pribadi peserta didik (intelektual, emosional dan sebagainya), bukan
ditentukan oleh materi bahan pelajaran.
2. Syarat konstruksi
Syarat konstruksi adalah syarat-syarat yang berkenaan dengan penggunaan
bahasa, susunan kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan
yang pada hakikatnya haruslah tepat guna dalam arti dapat dimengerti
oleh peserta didik. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat
kedewasaan peserta didik, menggunakan struktur kalimat yang jelas,
memiliki taat urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan
peserta didik, menghindari pertanyaan yang terlalu terbuka, tidak
mengacu pada buku sumber yang di luar kemampuan keterbacaan peserta
didik, menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi keleluasaan pada
peserta didik untuk menulis maupun menggambarkan pada LKPD, menggunakan
kalimat yang sederhana dan pendek, lebih banyak menggunakan ilustrasi
daripada kata-kata, sehingga akan mempermudah peserta didik dalam
menangkap apa yang diisyaratkan LKPD, memiliki tujuan belajar yang jelas
serta manfaat dari pelajaran itu sebagai sumber motivasi, mempunyai
identitas untuk memudahkan administrasinya.
3. Syarat teknis
Dari segi teknis memiliki beberapa pembahasan yaitu:
- Menggunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf latin atau romawi, menggunakan huruf tebal yang agak besar, bukan huruf biasa yang diberi garis bawah, menggunakan tidak lebih dari 10 kata dalam satu baris, menggunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah dengan jawaban peserta didik, mengusahakan agar perbandingan besarnya huruf dengan besarnya gambar serasi.
- Gambar yang baik untuk LKPD adalah yang dapat menyampaikan pesan/isi dari gambar tersebut secara efektif kepada pengguna LKPD. Yang lebih penting adalah kejelasan isi atau pesan dari gambar itu secara keseluruhan.
- Penampilan adalah hal yang sangat penting dalam sebuah LKPD. Apabila suatu LKPD ditampilkan dengan penuh kata-kata, kemudian ada sederetan pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik, hal ini akan menimbulkan kesan jenuh sehingga membosankan atau tidak menarik. Apabila ditampilkan dengan gambarnya saja, itu tidak mungkin karena pesannya atau isinya tidak akan sampai. Jadi yang baik adalah LKPD yang memiliki kombinasi antara gambar dan tulisan.
Contoh Format LKPD, download di link berikut :
1. Contoh 1
2. Contoh 2
3. Contoh 3
Banjarbaru, 15 Oktober 2016
Asrani, S.Pd.I
Pak, di tulisan ini ada nama penulisnya tp tidak ada dicantumkan daftar pustakanya. Boleh sy tau daftar pustakanya? Terima kasih.
BalasHapus